ROMA – P. William Chang, OFMCap. lahir di Singkawang pada tanggal 24 Juli 1962, dengan nama asli Welly Brodus. Dalam rangkaian kegiatan Kapitel General Ordo Kapusin yang ke-86 di Roma, dia terpilih sebagai Konselor General untuk wilayah Asia Pasifik (PACC). Dengan pemilihannya pada tanggal 5 September 2024 itu, P. William masuk ke dalam struktur kepemimpinan Ordo Kapusin sedunia, yaitu sebagai anggota Dewan Penasihat untuk Minister General terpilih, P. Roberto Genuin, OFMCap. Saat ini, para saudara Kapusin melayani lebih dari 100 negara di seluruh dunia, namun hanya 10 orang yang dipilih sebagai Konselor General.
Berikut ini adalah komposisi lengkap para anggota Dewan Penasihat Minister General di Roma untuk periode 2024-2030:
P. William merupakan seorang tokoh Kapusin yang memulai perjalanan imamatnya dengan masuk novisiat di Parapat pada 2 Agustus 1981. Dengan nama biara William Chang, ia dikenal sebagai seorang akademisi dan dosen yang mendalami etika dan teologi moral. Perjalanan studinya yang intensif membawanya menyelesaikan berbagai gelar akademik di bidang Filsafat-Teologi dari Universitas Katolik St. Thomas, Medan, serta meraih Doctor in Theologia Morali dari Academia Alfonsiana, Roma pada 20 Juni 1996.
Sebagai seorang akademisi, P. William tidak hanya aktif mengajar, tetapi juga berperan penting dalam berbagai kegiatan sosial-politik di Indonesia, terutama di Pontianak. Selain menjadi dosen di Seminari Tinggi Teologi Pastor Bonus, Universitas Widya Dharma, dan STKAT Negeri di Pontianak, ia juga berkontribusi dalam membantu Uskup Agung Pontianak sebagai Vikaris General, serta menjadi anggota Kesbangpol Provinsi Kalimantan Barat.
Pengabdian dalam Dunia Pendidikan
P. William memiliki komitmen tinggi dalam bidang pendidikan. Beberapa karyanya menjadi rujukan penting di kalangan akademisi dan praktisi etika. Karya-karya seperti Leopold Mandic (1983), The Dignity of Human Person in Pancasila and the Catholic Church’s Doctrine (1997), dan Pengantar Teologi Moral (2001) mencerminkan pemikiran P. William yang mendalam dalam etika moral. Tak hanya terbatas pada teori, karyanya seperti Etika dan Etiket Bisnis (2016) juga menyentuh isu-isu praktis yang relevan dengan perkembangan zaman.
Karya Tulis yang Membumi
P. William juga aktif menulis artikel yang tersebar di berbagai jurnal nasional maupun internasional, salah satunya adalah jurnal yang terindeks Scopus, dengan judul Confucian Ren and Jesus’ Agape as a Basic Virtue toward a More Ecumenical World (2016). Di bidang sosial, ia banyak menyuarakan analisis tentang dampak penambangan emas di Kalimantan Barat, sebuah daerah yang akrab dengan kehidupan sosialnya.
Di samping itu, P. William juga tak segan menyuarakan pentingnya pembangunan karakter melalui tulisan-tulisannya di berbagai media seperti Koran Pontianak Post dan Majalah Duta. Tulisan-tulisannya seperti Keliling Dunia Melalui Tulisan (2012) dan Etika Birokrasi (2013) menjadi bukti komitmennya dalam menyuarakan isu-isu moral yang relevan bagi masyarakat Indonesia.
Refleksi dan Visi Moral P. William Chang
Dalam setiap karyanya, P. William menekankan pentingnya etika moral dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dalam ranah pribadi tetapi juga dalam konteks sosial dan politik. Analisis etisnya mengenai kebenaran, tanggung jawab, serta tantangan yang dihadapi dalam komunikasi sosial mencerminkan keprihatinannya terhadap kondisi moral bangsa.
P. William juga memberikan perhatian khusus pada gerakan awam di kalangan umat Katolik, seperti yang dituliskan dalam artikel Gerakan Awam sebagai Ujung Tombak (2012). Ia percaya bahwa partisipasi aktif dari kaum awam adalah kunci penting dalam memperkuat moralitas dan etika di tengah masyarakat yang semakin kompleks.
Penutup
Sebagai seorang Kapusin dan akademisi, P. William telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam memperkaya dunia pendidikan dan moral. Karya-karyanya bukan hanya sebagai warisan intelektual tetapi juga sebagai sumber inspirasi bagi generasi muda untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan mereka. Dengan semangat pelayanan dan pengabdian, P. William terus berkontribusi dalam membangun moralitas bangsa, melalui ajaran, tulisan, dan karya nyatanya.
Selamat mengemban tugas yang baru di Curia General, Roma. Tetap semangat dan sederhana, seperti teladan Bapa Serafik kita, Santo Fransiskus Assisi. Pace e bene.