Tahun ini, Ordo kita menerima rahmat demi rahmat yang mendatangkan sukacita, baik bagi persaudaraan lokal maupun bagi Gereja semesta. Salah satu rahmat yang kita terima itu adalah kehadiran para diakon kita. Pada tanggal 21 September 2022 telah dilangsungkan perayaan pentahbisan tiga diakon dari Ordo Saudara Dina Kapusin Provinsi Santa Maria Ratu Para Malaikat Pontianak. Ketiga diakon tersebut adalah Diakon Apollonius Jumbing (lahir di Lalang, 11 Februari 1990), Diakon Selpinus Ala (lahir di Keronang, 02 November 1992), dan Diakon Imanuel Fredykus Chandra (Lahir di Nanga Raun, 10 Januari 1994).
Perayaan yang diselenggarakan di Paroki Gembala Baik, Senghie, ini dihadiri oleh lebih dari 50-an imam konselebran. Bertindak sebagai selebran utama dan uskup pentahbis adalah Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus. Tampil juga di altar beberapa saudara Kapusin sebagai pendamping Uskup Agung, yaitu Mgr. Hieronymus Bumbun, OFMCap (Uskup Emeritus), Sdr. Faustus Bagara Darmawan, Sdr. Amandus Ambot, Sdr. William Chang, Sdr. Leonard Nojo, dan Sdr. Paulus Toni.
Pelaksanaan Misa Tahbisan ini bertepatan dengan Pesta Santo Matius, Pengarang Injil. Oleh sebab itu dalam khotbahnya, Uskup Agung Pontianak menjelaskan bahwa Matius, sang pemungut cukai itu, dipanggil bukan pertama-tama karena kepantasannya tetapi karena kehendak Allah sendiri yang mencari dan menyelamatkan yang berdosa. Seperti Matius, ketiga diakon juga dipanggil dan dipilih bukan karena keinginan pribadi mereka ataupun desakan dari orangtua, pun bukan karena kehebatan mereka di hadapan para formator, dosen, dan provinsial, namun karena Allah-lah yang menghendakinya. Mengingat bahwa panggilan itu adalah semata-mata anugerah dari Allah, maka para diakon hendaknya selalu rendah hati, sabar, saling mendukung satu sama lain sebagai saudara, dan sanggup menunjukkan teladan cinta kasih bagi semua orang.
Dalam kata sambutannya, Minister Provinsial mengucapkan terimakasih kepada para orangtua yang telah rela menyerahkan putera-putera terbaik mereka ke pangukan Ordo Saudara Dina Kapusin Pontianak dan Gereja Kudus. Selanjutnya, beliau juga mengingatkan para diakon agar senantiasa melihat panggilan mereka ini sebagai sebuah anugerah Tuhan, bukannya hasil capaian atau milik sendiri. Beliau berkata: “Karena itu, tidaklah kiranya, setelah ditahbiskan diakon dan nanti imam, menjadi – yang mungkin agak dekat bahasanya – “suka-suka, terserah akulah”. Sebaliknya, menurut beliau, para diakon dipanggil dalam semangat ketaatan kepada pimpinan dan pelayanan bagi umat sebagaimana dinyatakan dalam 1 Petrus 5:2-3.
Selesai Misa Kudus, acara dilanjutkan dengan makan malam dan rekreasi bersama di samping gereja. Seluruh umat, biarawan-biarawati, dan para religius yang hadir disuguhi dengan menu yang lezat, seraya diiringi dengan lagu-lagu yang menarik. Bahkan, Uskup Agung dan hampir semua saudara Kapusin yang hadir ikut bergoyang-ria merayakan hari yang mendatangkan sukacita ini. Dalam kesempatan itu juga, diserahkan cenderamata bagi para diakon yang baru ditahbiskan. Proficiat buat para diakon kita! Semoga semuanya bisa berjalan lancar sampai ke jenjang imamat. – P. Pionius Hendi, OFMCap.